SEJARAH IMAM SUYUTI
Imam as-Suyuthi, dengan nama lengkap Jalaluddin Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin bin Al-Fakhr Utsman as-Suyuthi, adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-9 H. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang tafsir, hadis, dan fikih.
Kelahiran dan Kehidupan Awal:
Imam as-Suyuthi lahir pada malam Ahad, awal bulan Rajab tahun 849 H, di daerah Al-Asyuth (sekarang dikenal sebagai Suyuth) di Mesir.
Beliau lahir dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya, Kamaluddin Abu Bakar, adalah seorang ulama yang ahli dalam berbagai bidang ilmu, seperti fikih, ushul, dan debat.
Imam as-Suyuthi menjadi yatim pada usia 6 tahun ketika ayahnya meninggal.
Pendidikan dan Perkembangan:
Imam as-Suyuthi sangat giat dalam mencari ilmu dan belajar dari berbagai guru, termasuk Syaikh Syams as-Sairami, Syekh Alamuddin Solih bin Sirojuddin Umar al-Bulqini asy-Syafi\'i, dan Syarofuddin Yahya al-Munawi asy-Syafi\'i.
Beliau berguru kepada sekitar 150 syaikh dan mendapatkan ijazah dari masing-masing guru.
Imam as-Suyuthi dikenal sebagai ulama yang menguasai banyak bidang ilmu, termasuk tafsir, hadis, fiqih, nahwu, ma\'ni, bayan, dan badi.
Beliau sangat produktif dalam menulis kitab, dengan perkiraan sekitar 500-600 karya.
Karya-Karya Utama:
Kitab al-Itqan fi Ulum al-Qur'an:
Kitab ini membahas tentang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an, seperti ilmu tafsir, qiraat, dan ilmu bahasa Arab.
Kitab at-Tahbir Fii Ulum at-Tafsir:
Kitab ini merupakan karya yang mirip dengan kitab Mawaqi' al-Ulum, tetapi dengan tambahan contoh-contoh dan pembahasan yang lebih rinci.
Karya-karya lainnya:
Selain dua kitab utama di atas, Imam as-Suyuthi juga menulis berbagai kitab dalam bidang hadis, fiqih, dan disiplin ilmu lainnya.
Meninggal Dunia:
Imam as-Suyuthi wafat pada malam Jumat, tanggal 19 Jumadal Ula tahun 911 H di Kairo, Mesir.
Beliau meninggal pada usia 61 tahun.
Jasadnya dimakamkan di luar pintu Qarafah, Kairo, dekat dengan makam Imam Syafi'i.
No comments:
Post a Comment